Tandaseru — Bupati Kepulauan Sula, Maluku Utara, Fifian Adeningsi Mus dan Wakil Bupati M. Saleh Marasabessy meninjau lokasi perkebunan kacang tanah di Desa Fukweu, Kecamatan Sanana Utara, Senin (9/8).

Amatan tandaseru.com, Fifian dan Saleh juga mengecek langsung kualitas biji kacang tanah yang tak kalah bagus dengan kacang tanah yang biasa dipasok dari luar Sula.

Fifian meminta kepada petani agar tetap menjaga kualitas dan merawat perkebunan kacang tanah milik mereka.

“Bagus ini, lebih bagus dari yang dipasok dari luar. Tanam lagi ya, nanti kita panen,” katanya.

Bupati Kepulauan Sula melihat kacang tanah yang ditanam petani lokal. (Tandaseru/Samsur Sillia)

Senada dengan Bupati, Saleh berharap, perkebunan kacang tanah di Desa Fukweu itu bisa dikembangkan. Sebab kualitas kacang tanah yang ditemuinya itu tidak kalah bagus dengan biji kacang impor.

“Kalau dikembangkan dengan baik, kita tidak perlu pasok dari luar,” terang Saleh.

Narko Suwito, salah satu petani menyampaikan, perkebunan kacang tanah di Desa Fukweu itu dikelola tiga kepala keluarga.

Narto mengaku baru dua tahun belakangan mengelola perkebunan kitu bersama istrinya Weni Sulasmiati.

“Kalau saya baru dua tahun,” tuturnya.

Perkebunan kacang itu, sambungnya, baru melaksanakan dua kali panen.

“Baru dua kali panen, di akhir 2020 dan awal 2021 kemarin,” ujarnya.

Untuk harga jual, Narto bilang, sekilo kacang tanah bisa dijual dengan harga Rp 20 sampai 25 ribu.

“Dijual di pasar, sekilo mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu,” tukasnya