Tandaseru — Namanya air terjun Nakamura. Terinspirasi dari nama Teruo Nakamura, seorang prajurit Jepang kelahiran Taiwan yang bersembunyi di hutan Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, selama 30 tahun usai Perang Dunia II berakhir.

Untuk menuju ke destinasi wisata itu, perjalanan yang harus ditempuh dari pusat Kota Daruba sekitar 1 jam. Kendaraan roda dua atau empat bisa digunakan.

Desa terdekat dari air terjun tersebut adalah Desa Nakamura yang masuk wilayah administratif Kecamatan Morotai Selatan. Sayangnya, ruas jalan di desa itu belum diaspal.

Setelah melewati Desa Nakamura, pengunjung air terjun harus berjalan kaki setelah memarkirkan kendaraan. Tenang, jaraknya hanya sekitar 30 meter.

Ingka, salah satu pengunjung, mengaku terpesona dengan pemandangan air terjun di tengah hutan itu.

Jalan menuju air terjun Nakamura di Pulau Morotai. (Tandaseru/Irjan Rahaguna)

“Perjalanan ke air terjun seru dan sangat indah pemandangannya. Bisa berenang juga di air yang segar. Cuma untuk akses jalannya di desa masih sirtu, belum diaspal,” ungkap Ingka kepada tandaseru.com, Minggu (13/6).

Selain akses jalan, jalan masuk dari tempat parkir kendaraan ke air terjun juga belum bagus. Jalan kebun itu akan licin dan berlumpur saat turun hujan.

“Kalau untuk air terjun sendiri sangat bagus dan keren, tapi jembatan yang ada di air terjun itu kayunya sudah mulai rapuh. Harus ada petugas perawatan. Kita sebagai pengunjung pun lebih berhati-hati lagi saat foto-foto di lokasi wisata air terjun,” ucapnya.