Tandaseru — Puluhan guru non sertifikasi mendatangi Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, Senin (26/4).
Kedatangan para guru tersebut guna mempertanyakan tambahan penghasilan (tamsil) yang belum terbayarkan selama 4 bulan. Ada sekitar 700 lebih guru non sertifikasi di Tikep yang bernasib serupa.
Salah satu guru yang enggan namanya dipublikasikan menjelaskan, kehadiran mereka di Kantor Wali Kota guna mempertanyakan kejelasan tamsil selama 4 bulan yang belum terbayarkan.
Padahal, tunjangan sertifikasi bagi guru yang sudah sertifikasi tidak mengalami masalah dalam pencairan.
“Kami hanya mempertanyakan kenapa guru yang sudah sertifikasi mereka tidak alami masalah dalam pencairannya, tetapi kami yang belum sertifikasi justru alami masalah? Padahal tunjangan kami dengan tunjangan guru yang sudah sertifikasi beda jauh. Kami punya lebih kecil tapi pencairan justru masalah,” ungkapnya.

Menurutnya, tunggakan tamsil tersebut terhitung mulai November dan Desember 2020, serta Februari dan Maret 2021.
“Apalagi sekarang sudah masuk April. Kami khawatir bulan berikut justru alami masalah lagi. Apalagi 2021 ini yang cair baru Januari,” bebernya.
Tamsil yang diterima para guru non sertifikasi ini setiap bulannya sebesar Rp 250 ribu.
“Kalau 4 bulan tunggakan berarti Rp 1 juta,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan