Tandaseru — Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, berdampak pada transportasi laut.

Sebuah kapal landing craft tank (LCT) bernama Kinta Perjaya kandas di perairan Desa Hapo, Kecamatan Morotai Jaya, usai dihantam ombak, Senin (19/4).

Informasi yang diterima tandaseru.com, kapal tersebut berada di pelabuhan jeti Desa Hapo sejak dua hari yang lalu. Hanya saja LCT Kinta Perjaya kandas karena diterpa ombak.

Kapal tersebut dinakhodai Abdul Salam Pelu dan memuat 12 anak buah kapal (ABK).

Salah satu Kaur Desa Hapo, Sahrul Gai menjelaskan, kapal itu sudah dua hari berada di Desa Hapo.

Kapal LCT Kinta Perjaya yang kandas di perairan Morotai Jaya. (Istimewa)

“Sandar awal pada tanggal 17 April 2021 di pelabuhan jeti, tetapi air surut kapal sempat kandas. Setelah air pasang kapal pindah lokasi sandar depan lapangan bola dekat kantor desa tetapi saat sandar di sana kapal kandas kembali hingga saat ini,” jelasnya.

Menurutnya, sebelumnya kapal tersebut berlabuh di Desa Cio Gerong dan melanjutkan pelayaran ke Desa Hapo untuk menjemput alat berat.

“Dalam rangka mengambil alat berat milik Ibu Yenni yang membuat jembatan di Desa Hapo. Rute pelayaran sebelum ke Morotai, dari Jakarta-Ternate-Morotai,” terang Sahrul.

Sementara itu, salah satu agen kapal LCT Kinta Perjaya mengatakan kapal tersebut bertolak dari Sagea, Halmahera Tengah, hendak ke Desa Libano, Morotai, untuk membongkar alat berat.

Kapal LCT Kinta Perjaya yang kandas di perairan Morotai Jaya. (Istimewa)

“Jadi kapal bergeser dari Cio Gerong tujuan Desa Libano untuk bongkar alat di Desa Libano. Selesai bongkar kapal olah gerak ke Hapo. Kapal telah sandar di bibir pantai terikat rapi, kemudain dihantam ombak tiba-tiba kapal kandas di pasir dan tidak bisa bergerak,” terangnya.

Menurutnya, akan ada bantuan yang datang untuk mengamankan kapal tersebut.

“Kapal tugboat untuk menarik LCT Kinta Perjaya yang kandas di atas pasir ke areal perairan laut Desa Hapo,” tandasnya.