Tandaseru — Wakil Wali Kota (Wawali) Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Muhammad Sinen melakukan rapat terbatas dengan puluhan guru yang dimutasi ke daratan Oba, Senin (8/3), di Aula Kantor Wali Kota.
Pertemuan tersebut bertujuan menyikapi keluhan para guru ke DPRD beberapa waktu lalu.
Sinen saat ditemui usai rapat menegaskan, mutasi yang dilakukan terhadap puluhan guru tersebut tidak ada kaitannya dengan Pilkada 2020 kemarin. Mutasi dilakukan lantaran daratan Oba masih kekurangan guru yang selama ini menjadi masalah klasik.
“(Mutasi) ini bertujuan untuk pemerataan guru yang ada di delapan kecamatan yang ada di Kota Tidore. Karena daratan Oba juga menjadi bagian dari Kota Tidore agar siswa yang ada di daratan Oba juga bisa mendapatkan mutu pendidikan yang sama seperti kecamatan lainnya di Pulau Tidore,” ujarnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Malut ini berharap persoalan mutasi tak lagi dipolemikkan. Ia meminta semua pihak, termasuk DPRD, mendukung program pemerintah terkait pemerataan guru.
“Ini bukan karena persoalan dendam politik, tetapi ini karena kebutuhan yang harus dipenuhi,” jelasnya.
Sinen mengaku, setiap kali berkunjung ke Oba keluhan kekurangan guru selalu diterimanya.
“Tadi saat rapat juga ada kepala sekolah di Oba yang mengaku kalau ada sekolah di Oba itu yang satu sekolah hanya tiga guru saja. Tentu ini harus jadi perhatian. Makanya semua pihak harus mendukung ini, termasuk juga DPRD karena DPRD dan pemerintah punya tanggung jawab yang sama,” tegasnya.
Ia pun meminta guru-guru yang dimutasikan ke Oba untuk segera bertugas. Sinen mengaku, setelah SK mutasi guru diterbitkan hingga kini para guru tersebut belum datang mengajar di sekolah baru.
“Makanya tadi saya sudah tegaskan agar segera untuk bertugas ke tempat baru. Saya tidak mau dengar lagi ada yang tidak masuk kerja. ASN yang tidak masuk kantor tentu sanksinya sudah jelas, berdasarkan PP 53 itu. Tentu sanksinya gajinya akan ditahan, bahkan bisa sampai pada pemecatan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan