Tandaseru — Jalan utama di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, masih banyak mengalami kerusakan.

Pantauan tandaseru.com, Kamis (18/2), kondisi jalan utama di Kecamatan Morotai Selatan dan Morotai Timur mengalami rusak parah dan berlubang di sejumlah titik. Kerusakan itu membuat masyarakat dan para pengendara terus mengeluh. Namun sejauh ini belum ada perbaikan.

Salah satu titik terparah adalah kerusakan ruas jalan di Jembatan Dua di antara Desa Joubela, Sabatai Baru dan Desa Daeo, Kecamatan Morsel. Kondisi jalan yang berlubang terlihat seperti kolam saat turun hujan.

Tahun 2020 lalu, lantaran jembatan tersebut tak pernah diperbaiki, warga menanam pohon kelapa di tengah jembatan itu.

Jembatan Dua Desa Momojiu, Morotai Selatan sempat ditaruh bibit kelapa untuk memprotes kerusakan jalan. (Tandaseru/Irjan Rahaguna)

“Jalan aspal so banyak berlubang, mulai dari Bere-bere sampe Daruba tong tara nyaman. Tong pe oto pe ban tara tahan, me masuk lobang terus,” keluh Ihwan, salah satu sopir.

Ihwan bilang, soal jalan rusak dan berlubang itu penumpang pun banyak mengeluhkan.

“Penumpang me dong iko mengeluh, mungkin dorang liat banyak jalan yang rusak terus dorang butuh jalan nyaman jadi mengeluh,” ujarnya.

Rata-rata jalan di lima kecamatan di Pulau Morotai mengalami kerusakan yang sama. Warga mendesak pemerintah bergerak memperbaiki infrastruktur tersebut.

Senada, para sopir ambulans juga mengeluhkan jalan rusak menuju RSUD Morotai. Sebab sudah mulai berbahaya saat mereka mengantar pasien darurat.

“Kalau bisa jalan menuju RSUD yang mulai rusak berlubang diperbaiki lagi, soalnya kalau kita antar pasien yang sudah kritis itu terhambat dengan jalan itu,” kata salah satu sopir yang enggan namanya dipublikasikan.

Kondisi jalan di Jembatan Dua Desa Momojiu, Morotai Selatan. (Tandaseru/Irjan Rahaguna)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pulau Morotai, Abubakar A. Rajak ketika dikonfirmasi mengatak kerusakan jalan menjadi tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional.

“Itu di balai karena itu ruas jalan nasional. Kalau jalan besar rusak itu tugas mereka, bukan kita,” ujarnya.

Sementara Ema Amalia dari Balai Pekerjaan Umum PPK 1.4 Provinsi Maluku Utara secara terpisah mengatakan tahun ini akan ada perbaikan jalan di sejumlah titik.

Kondisi jalan di Desa Daeo.(Tandaseru/Irjan Rahaguna)

“Oh iya, kalau di desa itu tahun ini kita penanganan. Tahun ini ditangani smua,” ujarnya.