Tandaseru — Kecelakaan kerja dialami salah satu karyawan perusahaan pengembang kawasan industri yang beroperasi Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
Karyawan bernama Iksan Yahya tersebut mengalami luka bakar di tangan kiri serta patah tulang kaki kiri dan kanan. Cedera itu didapatnya saat membersihkan kotoran mesin pengolah nikel.
Iksan kepada awak media mengungkapkan, kecelakaan tersebut terjadi saat ia tengah membersihkan mesin pengolah bijih nikel. Tiba-tiba rekannya yang merupakan pekerja asal Republik Rakyat Tiongkok menghidupkan mesin tersebut.
Alhasil, Iksan langsung terbakar dan patah tulang kaki.
Menurut Iksan, sebelum membersihkan mesin ia sudah memberitahukan kepada rekannya tersebut agar tak menghidupkan mesin. Namun entah mengapa rekannya tetap menghidupkan mesin hingga membuatnya terluka parah.
“Kejadian itu sekitar pukul 23.00 tadi malam, hingga membuat tangan kiri saya terbakar dan dua kaki saya patah dan luka larah,” ungkap Iksan, Minggu (31/1).
Akibat cedera yang dialami, Iksan harus dirujuk ke RSUD Chasan Boesoirie untuk menjalani perawatan intensif.
Ia berharap, pihak perusahaan membiayai pengobatannya selama di rumah sakit dan tidak memutuskan kontrak kerjanya selama ia dirawat.
“Saya baru 1 bulan bekerja dengan masa kontrak 1 tahun. Untuk itu saya berharap pihak perusahaan membiayai pengobatan selama di rumah sakit serta masa kontrak tidak dihentikan,” ucap Iksan yang bekerja di bagian pembuangan limbah tersebut.
“Sebab kata ibu dokter, sampai sembuh itu 2 bulan, karena kaki bagian kanan saya patah,” sambung karyawan asal Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan itu.
Associate Director Media & Public Relations Department PT IWIP Agnes Ide Megawati ketika dikonfirmasi membenarkan adanya karyawan yang mengalami kecelakaan di areal kerja perusahaan.
“Iya, karyawan tersebut mengalami kecelakaan dan pihak perusahaan dengan segera memberikan pertolongan mengirim korban ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate,” ungkapnya.
Ditanya soal penyebab kecelakaan itu, Agnes bilang saat ini tim Health, Safety and Environment (HSE) sedang melakukan investigasi.
“Untuk saat ini kami masih fokus untuk tindakan pengobatan terhadap karyawan tersebut dan melakukan investigasi,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan