Tandaseru — PT Pertamina angkat bicara soal kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan ratusan penumpang tertahan di Pelabuhan Semut Mangga Dua, Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (4/1). Sebagian besar di antara penumpang tersebut adalah ASN Pemerintah Provinsi Malut yang harus menyeberang ke ibukota Sofifi untuk berkantor.
Sales Marketing Executive V Pertamina Ternate Gilang Gisyam saat dikonfirmasi awak media mengaku baru tahu mengenai kondisi tersebut.
Ia bilang, persoalan tersebut disebabkan jenis BBM yang digunakan para motoris speedboat. Dimana motoris menggunakan minyak tanah, padahal minyak tanah merupakan BBM bersubsidi yang diprioritaskan untuk konsumsi rumah tangga, bukan untuk transportasi.
“Ternyata mereka itu selama ini pakai minyak tanah. Padahal minyak tanah tidak diperuntukkan bagi transportasi tapi untuk rumah tangga. Kalau pakai minyak tanah artinya mereka menyalahi (aturan). harusnya (pakai) Pertalite, Premium dan juga Pertamax,” katanya.
Menurut Gilang, sejumlah agen memang belum ingin menjual minyak tanah ke pengecer di pelabuhan. Hal ini dilakukan agar kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi.
Sementara menurut para motoris, mesin yang digunakan memang mengharuskan untuk menggunakan minyak tanah.
“Untuk minyak tanah tidak untuk kebutuhan transportasi, sesuai aturan Presiden. Jadi speedboat di sini menyalahi aturan karena menggunakan minyak tanah,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin pagi ratusan penumpang yang hendak menyeberang ke Sofifi tertahan di Pelabuhan Semut lantaran speedboat tak bisa beroperasi. Penyebabnya, BBM jenis minyak tanah yang biasa digunakan untuk mesin speedboat mengalami kelangkaan.
Tinggalkan Balasan