Tandaseru — 1.727 mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, mulai mengikuti pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahap I Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Banau, Kampus I Unkhair, Kelurahan Akehuda, Selasa (8/7).

Pembekalan ini menjadi langkah awal sebelum pemberangkatan mahasiswa ke lima kabupaten/kota di Maluku Utara, dengan fokus pada tema lingkungan bersih dan berkelanjutan.

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Unkhair, Dr. Kadri Daud, ST., MT, melaporkan bahwa observasi lapangan sejak minggu pertama merupakan bagian integral dari proses KKN.

Menurutnya, laporan akhir kegiatan ini dapat disusun oleh mahasiswa maupun dosen pendamping lapangan (DPL).

“Sejak 2025, kami telah menjangkau 463 desa, mayoritas di Kabupaten Halmahera Utara karena aksesibilitas. Tahun ini, KKN akan menyasar lima wilayah, yaitu Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Utara, Halmahera Tengah, dan Halmahera Selatan,” ujar Dr. Kadri.

Program KKN mencakup berbagai bidang, antara lain teknologi informasi, pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan keagamaan. Sekitar 60 persen dari keseluruhan program merupakan kegiatan pokok, sedangkan sisanya merupakan program bantu yang dirancang berdasarkan observasi dan Focus Group Disscussion (FGD) bersama masyarakat.

“Seluruh program dikoordinasikan langsung oleh mahasiswa di lokasi masing-masing. Prinsipnya, ini bagian dari visi kampus berdampak,” tambahnya.

Sebanyak 72 persen peserta merupakan mahasiswi dan 28 persen mahasiswa. Sementara distribusi DPL disesuaikan dengan bidang pengabdian masyarakat masing-masing dosen.

Sebelum diterjunkan ke lapangan, kata Dr. Kadri mahasiswa menjalani pemeriksaan kesehatan di Klinik Pratama Unkhair. Surat keterangan dari luar tidak diterima untuk memastikan konsolidasi data kesehatan.

KKN tahun ini terdiri dari beberapa skema, KKN Reguler, Tematik, Kebangsaan, dan Kolaborasi. Tiga mahasiswa mengikuti KKN Kebangsaan di Makassar, 18 mahasiswa tergabung dalam KKN Kolaborasi bersama UGM dan UNIERA di Tobelo, Halmahera Utara. Sisanya, 1.706 mahasiswa akan disebar ke lima daerah.

Kepala LPPM Unkhair, Prof. Dr. Sundari, S.Pd., M.Pd, menyatakan KKN 2025 merupakan implementasi nyata dari visi kampus berdampak yang sejalan dengan agenda Kemendiktisaintek.

“Kami ingin KKN menjadi wahana hilirisasi riset dosen yang nyata dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Tema lingkungan bersih dan berkelanjutan diangkat sebagai respons atas persoalan banjir akibat sampah di Kota Ternate. Mahasiswa didorong mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan limbah hingga pemanfaatan sampah menjadi produk berguna.

“Kami ingin mahasiswa tak hanya membersihkan secara fisik, tetapi juga membangun kesadaran sosial, mental, dan spiritual,” kata Prof. Sundari.

Prof. Sundari menambahkan, penyelesaian persoalan lingkungan di Pulau Ternate memerlukan pendekatan berkelanjutan selama tiga tahun. Karena itu, distribusi mahasiswa ke luar Ternate dibatasi, kecuali ada permintaan resmi dari mitra desa.

Salah satu inovasi tahun ini adalah KKN Magang oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), sebagai respons atas efisiensi anggaran KKN tahun lalu.

“Program ini jadi uji coba agar mahasiswa tetap bisa menjalankan pengabdian meski melalui jalur riset dosen,” jelasnya.

Pembekalan KKN juga diisi berbagai instansi seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), Pusat Pencegahan Kekerasan Seksual (PPKS), Dinas Lingkungan Hidup, dan praktisi kebencanaan. Tujuannya adalah membentuk karakter mahasiswa yang siap hidup bermasyarakat dan menjaga nama baik almamater.

“Mahasiswa yang turun ke masyarakat membawa nama baik keluarga dan kampus. Maka mereka harus siap secara mental dan perilaku,” ujar Prof. Sundari.

Sementara itu, Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, menegaskan bahwa konsep kampus berdampak telah lama menjadi pijakan Unkhair bahkan sebelum menjadi agenda nasional.

Saat meresmikan Gedung SBSN, kata rektor, Unkhair langsung mengangkat tema Unkhair Berdampak sebagai bentuk komitmen institusi terhadap perubahan sosial.

“Menteri (Mendiktisaintek) bilang, saya baru keluarkan ide, tapi Unkhair sudah jadikan tagline,” ujar Dr. Ridha.

Dua pekan setelah itu, Kemendiktisaintek secara resmi meluncurkan program Pendidikan Tinggi Berdampak dengan dokumentasi visual yang menampilkan kegiatan Unkhair.

Dalam rapat nasional hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) penerimaan mahasiswa nasional, bersama seluruh rektor dan wakil rektor perguruan tinggi negeri, Unkhair mendapat apresiasi atas komitmen membina mahasiswa dan kontribusi terhadap masyarakat.

“Lepas dari benar atau tidaknya, itu jadi suntikan semangat besar bagi kami di Maluku Utara,” ucapnya.

Unkhair juga menjadi daerah pertama yang menginisiasi beasiswa daerah, yang kini berkembang menjadi KIP Kuliah Daerah, melalui kerja sama bersama Mendiktisaintek dan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda.

Menurut Dr. Ridha, misi Kemendiktisaintek yang menekankan perguruan tinggi sebagai kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak, inklusif, dan adaptif, menjadi fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Rektor menilai, konsep Kampus Merdeka Berdampak menuntut perguruan tinggi hadir memberikan solusi konkret atas persoalan masyarakat.

“Kontribusi terhadap isu sosial harus jadi fokus utama,” tegasnya.

Dalam semangat kolaboratif dan inklusif, Rektor mengajak seluruh civitas akademika untuk bekerja sama lintas sektor.

“Tak ada yang jago sendirian. Kita harus bekerja bersama,” ujarnya.

Rektor juga meminta LP2M Unkhair menghimpun seluruh hasil penelitian dosen di daerah agar bisa didesiminasikan ke pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti secara nyata.

Pembekalan KKN ditandai dengan penyematan ID card dan penyerahan Buku Panduan KKN oleh Rektor dan Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. H. Rizal Marsaoly, SE., M.M.

Beberapa narasumber dalam pembekalan mahasiswa KKN Unkhair di antaranya:

1. Dr. Rizal Marsaoly (Sekda Ternate) – Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Kota.

2. Ir. Firman Aksara, ST., MPWK (Kepala BPPW Malut) – Infrastruktur Wilayah.

3. Rus’an M. Nur Taib, ST., MT. (Kadis PUPR Ternate) – Penguatan Infrastruktur Kota Rempah.

4. Abdul Kadir Dahlan Arif, ST., M.Eng (Ketua IAGI Malut) – Mitigasi Perubahan Iklim.

5. Drs. Hairuddin Umaternate, M.Si (BNN) – Strategi Pengendalian Narkoba.

6. Dr. Yumima Sinyo (PPKS Unkhair) – Pencegahan Kekerasan Seksual.

7. Muhammad Syafei Baay, ST., MT. (Kepala DLH Ternate) – Integrasi Persampahan sebagai Sumber Kesejahteraan.

Di sela-sela pembekalan juga ditandai penandatanganan nota kesepahaman antara Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate dan LPPM Unkhair, sebagai bentuk sinergi program lingkungan ke depan.

Ardian Sangaji
Editor
Ardian Sangaji
Reporter