Tandaseru — Setelah ditetapkan sebagai wali kota terpilih kota Tidore Kepulauan periode tahun 2024-2029, Muhammad Sinen melakukan kunjungan kerja perdananya ke Rutan Soasio di kelurahan Goto, kecamatan Tidore, Sabtu (8/2/2025).
Kuker wakil wali kota dua periode tersebut dalam rangka melihat dari dekat aktivitas warga binaan maupun meninjau aktivitas warga binaan seperti pembuatan kerajinan tangan berupa tas dari kantong kresek dan Virgin Coconat Oil (VCO) atau minyak kelapa murni.
Selain itu, Muhammad Sinen menyempatkan diri melakukan tatap muka sekaligus memberikan motivasi kepada 126 orang warga binaan.
Di kesempatan tersebut, lelaki yang biasa disapa Ayah Erik ini menyampaikan bahwa yang namanya manusia, sehebat apapun dia pasti akan mendapat cobaan dan ujian dari Allah SWT. Untuk itu, harus tanamkan dalam hati bahwa apa yang terjadi saat ini menjadi satu pelajaran ke depan untuk tidak mengulanginya di kemudian hari sehingga saat bebas nanti dan kembali ke lingkungan masyarakat dapat menjalankan aktivitas yang lebih baik.
“Saya percaya bahwa masyarakat yang bermasalah dengan hukum dan dibina di rutan ini pasti akan menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika selesai masa tahanan dan kembali ke lingkungan masyarakat dapat menjalankan aktivitas yang lebih baik dari sebelumnya,” tutur Ayah Erik.
Ia berpesan kepada warga binaan untuk selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang baik selama masa tahanan serta mengikuti seluruh kegiatan pembinaan yang diberikan petugas rutan.
“Terus tunjukkan sikap dan berperilaku baik, taat aturan dan tetap mengikuti pembinaan dengan tekun dan bersungguh-sungguh selama masa tahanan,” pesannya.
Ucapan terima kasih dan apresiasi juga disampaikan Muhammad kepada kepala Rutan Kelas IIB dan jajaran atas bimbingan, motivasi dan pelayanan yang diberikan kepada warga binaan.
“Luar biasa ini Kepala Rutan, saya lihat warga binaan pada sehat-sehat semua, malah gemuk-gemuk semua ini. Juga ada tahanan yang mahir dengan keterampilannya. Hal ini menunjukkan bahwa Kepala Rutan Soasio bersama staf melakukan tugas dan pelayanan dengan baik kepada warga binaannya,” ujar Muhammad.
Sebelumnya, Kepala Rutan Soasio Wayan Arya Budiartawan menjelaskan bahwa masyarakat yang bermasalah dengan hukum dan dibina di Rutan Soasio sekitar 126 orang, dengan berbagai macam pelatihan-pelatihan dibantu oleh para petugas lapas yang melakukan bimbingan setiap harinya. Tujuannya agar bisa menghasilkan karya yang baik seperti pelatihan kursi bambu, kerajinan dari kantong kresek, kemudian VCO di blok perempuan.
“Dikreasikan melalui petugas di sini, dilakukan bimbingan setiap hari, mudah-mudahan bermanfaat bagi para warga binaan setelah berintegrasi kembali ke masyarakat,” ungkapnya.
Di sela-sela kunjungan kerja, Muhammad juga memborong seluruh hasil karya kerajinan tangan warga binaan Rutan Soasio.
Tinggalkan Balasan