Tandaseru — Calon gubernur Maluku Utara nomor urut 3 Muhammad Kasuba (MK) menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Labuha dan Jailolo menjadi kota, lepas dari kabupaten induk Halmahera Selatan dan Halmahera Barat.

Komitmen ini menurut calon gubernur yang berpasangan dengan Basri Salama itu, merupakan bentuk penghargaan kepada empat kesultanan besar di Maluku Utara. Di mana saat ini Ternate dan Tidore telah memiliki pemerintahan sendiri sedangkan Bacan dan Jailolo masih berada dalam wilayah dua kabupaten.

Hal ini disampaikan MK saat kampanye terbatas di Lapangan Merdeka, Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Senin (4/11/2024) malam.

Politikus PKS ini menjelaskan, Maluku Utara dalam sejarah panjangnya memiliki empat kesultanan besar, yaitu Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, Kesultanan Jailolo, dan Kesultanan Bacan.

“Dari empat kesultanan ini, Kesultanan Ternate dan Tidore sudah memiliki status kota, sementara Kesultanan Bacan dan Jailolo belum. Ini tentu memerlukan perhatian khusus. Maka ke depan jika MK-BISA dipercaya untuk memimpin daerah ini, maka tugas kami adalah mendorong terwujudnya Kota Labuha dan Kota Jailolo yang merupakan pusat ibu kota Kesultanan Bacan dan Kesultanan Jailolo,” ujarnya.

Mantan Bupati Halmahera Selatan ini mengatakan, selama dua periode masa jabatannya, dia menghadapi berbagai tantangan, termasuk memperluas wilayah administrasi. Dari sembilan kecamatan awal, ia berhasil meningkatkan jumlahnya menjadi 30 kecamatan, dan desa-desa pun bertambah dari 119 menjadi 249.