“Kami yakin di tengah era digital dan perkembangan kecerdasan buatan, Gereja memiliki peran penting untuk terus membangun spiritual yang kokoh dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, namun tetap berpijak pada nilai-nilai kasih dan damai, kita harus mampu memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pelayanan dan membina jemaat,” Ungkapnya.
Ismail juga berpesan untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian menjelang Pilkada Tahun 2024, memelihara persatuan dan menjaga sikap saling menghargai, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan yang menjadi ciri khas Maluku Utara, dan tidak membiarkan perbedaan politik memecah belah persaudaraan antar sesama umat beragama.
Sementara Ketua Panitia, Pdt. Herni Maryana dalam laporannya menyampaikan, sidang sinode merupakan kegiatan yang luar biasa besar dalam agenda Gerejawi, kegiatan ini mendapat dukungan dan respon positif dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara beserta aparat keamanan TNI/Polri dan saudara-saudara muslim di Sofifi.
“Hal tersebut sangat kami merasakan, ini menjadi bukti bahwa kebersamaan dan hidup bersama adalah anugrah Tuhan yang perlu disyukuri, kehadiran peserta Sidang Sinode Tahunan III GMIH di Sofifi Kota Tidore Kepulauan dengan harapan menjadi wahana silaturahmi, mempererat persaudaraan dan menjadi berkat bagi semua orang,” Ucapnya.
Pdt. Herni Maryana juga menambahkan, acara pembukaan Sidang Sinode Tahunan III dilaksanakan di Aula Nuku Lantai II Kantor Gubernur Maluku Utara, sementara untuk kegiatan persidangan akan dilanjutkan di Gedung Gereja Jemaat El-Shasai Galala Kecamatan Oba Utara, peserta sidang terdiri dari; Unsur BPHS GMIH, BPS GMIH, Bidang Kategorial, Badan dan Komisi, serta utusan Jemaat, Pendeta, Penatua, Diaken dan Undangan.
Tinggalkan Balasan