“Jika saya jadi gubernur, saya ingin kumpul ngoni samua. Yang Islam, yang Kristen, hidup rukun dan menjadi percontohan terbaik bagi dunia ini. Bahwa kalau mau belajar toleransi, datang di Maluku Kie Raha,” ucapnya.

Tak lupa pula, kembali ditegaskan Sultan, bahwa jika dirinya terpilih nanti, istri dan anak-anaknya serta keluarganya tidak boleh terlibat dalam urusan pemerintahan ataupun proyek.

“Saya juga minta kepada keluarga saya jangan bikin diri tuan-tuan. Saya bilang di maitua, selama lima tahun ke depan kalau saya terpilih harus kuat dampingi saya, dan tidak ada keluarga yang campur tangan urus pemerintahan atau proyek,” tegasnya.

Ketua PDI Perjuangan Haltim Djon Nguraitji dalam orasinya menyatakan, Sultan Husain merupakan pengayom warga di Maluku Utara, terutama Haltim.

Djon Nguraitji. (Tandaseru/Ika Fuji Rahayu)

Tong bakulai tong pe tapal batas, beliau hadir kase lurus. Tong pe hasil kobong tong bakulai, paitua hadir di sini kase lurus. ‘Ini ngoni punya, ini dorang punya’. Kalo yang tong pe sudara orang Jawa punya, tara boleh ngoni ganggu. Kitong punya me so ada. Kalo lebe me kase lagi pe dong me tara apa. Ini sama deng tong orang Kristen pe ajaran, kasihilah semua manusia seperti dirimu sendiri,” tuturnya.

“Jadi bapak ibu, bulatkan tekad, satukan hati, yang ada di hati cuma satu, coblos nomor 1!” tandas Djon.

Di akhir kegiatan, rombongan Sultan didoakan oleh pendeta Yermina Kelpitna.

“Semoga perjalanan pak Sultan selama di Halmahera berjalan lancar dan diberkati Tuhan, dan urusannya dimudahkan sesuai kehendak Tuhan,” ucap pendeta.