Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Maluku Utara ini mengemukakan, Sherly dinilai berkompeten karena memiliki pengalaman selama mendampingi suaminya Benny Laos semasa 5 tahun menjabat Bupati Pulau Morotai.

“Dan jangan remehkan perempuan, teman-teman, jangan dianggap perempuan lemah gemulai, mereka bisa memimpin. Faktanya, ketika tragedi itu terjadi di hari minggu malamnya menelepon, beliau sendiri Ibu Sherly itu sangat tegar menghadapi cobaan yang begitu berat,” ungkap Rahmi.

Sebab itu, lanjut Rahmi, dari berbagai sisi parpol koalisi pengusul menilai Sherly sangat layak menggantikan suaminya sebagai calon Gubernur Maluku Utara.

Rahmi bilang, untuk saat ini yang tinggal ditunggu koalisi parpol pengusul di daerah adalah keputusan mau tidaknya Sherly Tjoanda atas usulan tersebut, dan juga keputusan pimpinan parpol pengusul di pusat.

Untuk mengetahui respon dari Sherly yang kini masih dirawat di RSPAD Jakarta, kata dia, parpol koalisi pengusul telah mengutus orang khusus untuk menyampaikan dan meminta persetujuan dari Sherly.

“Karena kita mesti berburu waktu, seperti yang disampaikan pak Muksin Amrin tadi, waktu kita sangat terbatas, hanya 7 hari dihitung sejak kematian pak Benny Laos oleh karena itu kita tidak boleh menunda-nunda waktu,” cetusnya.