Untuk mengembangkan sektor perikanan menurut Sahril, harus ada investor yang diajak berinvestasi di daerah. Hal ini dimaksudkan agar ada persaingan yang sehat dan sektor perikanan juga ini tidak dikuasai oleh hanya segelintir pengusaha.
Disamping memprioritaskan program perikanan, tambah Sahril, bila terpilih di Pilkada, mereka akan membangun sinergitas antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota di Maluku Utara.
Ia berpendapat bahwa keberhasilan pembangunan di Provinsi Maluku Utara dapat terwujud bila pemerintah provinsi dapat bersinergi dalam merancang program bersama pemerintah kabupaten/kota.
Apalagi kata dia, pemerintah provinsi tidak memiliki wilayah secara otonom, juga tidak memiliki penduduk secara administrasi. Berbeda dengan pemerintah kabupaten/kota yang memiliki rakyat secara administrasi. Sedangkan pemerintah provinsi hanyalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah.
“Nah seharusnya kita memposisikan diri bahwa kita ini adalah bagaimana men-support kabupaten kota. Selama ini kan pemerintah provinsi bikin program semau orang provinsi gitu, harusnya ada garis koordinasi, gubernur undang bupati wali kota dan tanyakan mereka butuh apa untuk daerahnya,” jelas dia.
Mengenai hal itu, Sahril pun menegaskan program bakal calon Gubernur Maluku Utara Aliong Mus yakni dana Rp 100 miliar pertahun dari pemerintah provinsi untuk setiap kabupaten/kota merupakan salah satunya.
Dengan APBD Provinsi Maluku Utara yang kini pada kisaran hampir Rp 4 triliun dan kalau belanja modalnya Rp 1,5 triliun maka banyak permasalahan pembangunan di daerah yang bisa terjawab.
Tentunya kata Sahril, tidak seluruh permasalahan pembangunan langsung selesai namun harus perlahan-lahan dibenahi.
“Kuncinya adalah program di Maluku Utara ini berhasil atau tidak harus bekerja sama dengan pemerintah kabupaten kota, semua program yang ada di provinsi harus terkoneksi dengan program yang ada di pemerintah kabupaten kota,” cetus dia.
“Insya Allah saya dengan pak Aliong akan mampu untuk itu,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan