Ketua Gerindra Maluku Utara ini menjelaskan, potensi perikanan Maluku Utara sangat melimpah namun perlu dibenahi lagi sarana prasarananya.
Selain itu, dari program perikanan di Maluku Utara yang telah jalan namun ada juga yang gagal seperti budidaya udang vaname, kata dia, pemerintah tidak boleh patah semangat dan harus mengkroscek apa kendalanya, dievaluasi serta didampingi Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) hingga dapat kembali digenjot.
Lumbung Ikan Nasional atau LIN kata dia, memang pernah digagas untuk Maluku Utara. Hanya saja program di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak terwujud hingga sekarang.
Itu sebabnya, lanjut Sahril, bila dirinya bersama Aliong terpilih nanti maka program semacam ini tidak perlu menunggu penganggaran dari pemerintah pusat melainkan dimulai dengan APBD.
“Kita tunjukkan ke pemerintah pusat bahwa ini loh potensi kita, kita pemerintah daerah juga mampu mengelola, sehingga supporting anggaran dari pusat itu juga benar-benar bisa turun, kalau kita cuma rencana-rencana saja pasti pemerintah pusat tidak mau,” timpal dia.
Selain soal sarana prasarana dan pendampingan terhadap petani budidaya perikanan juga nelayan, kata Sahril, ada kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan yang perlu dibenahi, terutama untuk proses perizinan yang dinilai rumit dan memberatkan pelaku usaha perikanan tangkap.
“Kalau Pak Prabowo sudah jadi presiden kan saya sebagai Prabowo junior kan gampang saja. Kan menteri perikanannya kan menterinya Prabowo, menterinya Sahril Thahir dong,” cetus dia.
Tinggalkan Balasan