Mengawali sambutannya, Pj Gubernur Samsuddin Abdul Kadir mengatakan, Kestabilan inflasi merupakan prasyarat mutlak bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, karena pentingnya pengendalian inflasi, tentunya didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil akan memberikan dampak yang negatif pada kondisi sosial ekonomi masyarakat, Maluku Utara dengan karakteristik geografis dan demografisnya, Maluku Utara memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas harga dan ketersedian bahan pokok.
“Namun perbedaan aksesibilitas antar wilayah, ketergantungan pada distribusi pasokan barang dari luar, serta dinamika harga komoditas, menjadi faktor yang membutuhkan perhatian yang serius dari kita semua.” Kata Samsuddin
Samsuddin juga menjelaskan, Saat ini Inflasi Provinsi Maluku utara, pada bulan Juli 2024 tercatat sebesar 2,96%, Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 1,91% Dan Kota Ternate sebesar 3,19%, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah beras, Cabe Rawit, gula pasir, Tomat, ikan cakalang dan sebagainya.
“Oleh sebab itu, dalam menghadapi tantangan ini sangat dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi yang erat antar pemerintah daerah, Bank Indonesia dan instansi vertikal lainnya serta seluruh pemangku kepentingan, untuk itu, saya mengajak kita semua untuk lebih proaktif dalam mengidentifikasi potensi permasalahan yang dapat memicu inflasi, serta mencari solusi-solusi terbaik, yang tepat dan cepat dalam mengatasinya.” kata Samsudin
Diakhir diskusi, Pj Gubernur Maluku Utara menyampaikan apresiasi dan selamat kepada Kota Tidore Kepulauan yang menjadi salah satu kota di Maluku Utara yang berhasil mengendalikan inflasi Daerah sehingga mendapatkan penghargaan Top 3 Nominasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota berprestasi untuk kawasan Nusa Tenggara-Maluku-Papua (Nusamapua) Tahun 2024, ini artinya di kawasan Timur Kota Tidore sangat berhasil dalam mengendalikan inflasi Daerah.
“Mudah-mudahan Kabupaten/Kota lainnya dapat berpacu untuk bisa mendorong upaya-upaya antisipasi dalam masalah inflasi ini dengan lebih giat lagi dengan tetap bersinergi dan berkomunikasi untuk mengarah pada inflasi malut agar bisa terkendali dan Kota Tidore menjadi contoh bagi kabupaten/Kota lainya yang ada di Maluku Utara.’ tutup Samsuddin
High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku Utara kali ini menghadirkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Maluku Utara Tunas Agung Jiwa Brata dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara Dwi Putra Indrawan sebagai Narasumber.
Tinggalkan Balasan