Alwadud bilang, keterbatasan akses Morotai yang merupakan pulau terpencil ini sehingga perjalanan ke lokasi tes dapat menjadi tantangan logistik juga memakan waktu.

Selain itu, dia khawatir perpindahan lokasi tes ini berdampak pada ketidaksetaraan kesempatan. Peserta tes dari Morotai mungkin kurang kompetitif dibandingkan peserta dari daerah lain yang lebih mudah mengakses lokasi tes.

“Keempat potensi brain drain, jika tes diadakan di luar Morotai ada risiko talenta lokal lebih memilih mencari peluang di tempat lain,” cetusnya.

Selain itu kata dia, ini juga berdampak pada ketidaksesuaian dengan semangat desentralisasi. Idealnya, tes CPNS untuk daerah Morotai dilaksanakan di Morotai sendiri agar untuk mendorong pembangunan SDM lokal.

Jika tes tetap dilaksanakan di daerah lain, lanjut dia, maka Morotai akan dianggap sebagai tanda kurangnya investasi pemerintah di Morotai dan mendorong orang untuk mencari kesempatan di tempat lain.