Tandaseru — Maraknya perburuan liar terhadap fauna endemik Kota Ternate, Maluku Utara, seperti Kus-Kus Mata Biru (Phalanger matabiru) akhirnya disikapi oleh Pemerintah Kota Ternate.
Ini setelah sejumlah elemen organisasi, komunitas pemerhati lingkungan dan keanekaragaman hayati di Ternate menyuarakan keresahannya terhadap kasus perburuan Kus-Kus Mata Biru dalam aksi damai di depan Kantor Wali Kota Ternate, Kamis (4/7).
Aksi tersebut pun menarik simpati Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman yang langsung mengadakan pertemuan dengan massa aksi Society of Indonesian Enviromental Journalists (SIEJ) simpul Maluku Utara, Burung Indonesia, Halmahera Wilf Photograpy (HWP), Sylva Unkhair Ternate, dan Komuntas Pulo Tareba.
Dalam pertemuan di ruang kerjanya, Wali Kota Ternate bersepakat membuat terobosan baru berupa regulasi tentang perlindungan terhadap keaneragaman hayati di Pulau Ternate.
Kuskus Mata Biru, hewan endemik Ternate dan Tidore menjadi inspirator dibentuknya regulasi tersebut.
“Pemerintah Kota Ternate siap mendukung ini,” kata Tauhid.
Tinggalkan Balasan