Darmawan menegaskan, ia tidak mau ditekan KPU, dan tetap mengacu pada akumulasi penilaian lima anggota PPK.
“Jadi walaupun ada tekanan atau ada titipan dari oknum-oknum kami tetap pertahankan hasil penilaian, karena buat apa KPU kemudian memberikan mandat ke kami PPK namun ada intervensi?” tegasnya.
Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Pulau Morotai Amina Failisa yang dikonfirmasi terpisah membantah KPU menggunakan pendekatan keluarga untuk pemilihan PPS. Menurutnya, anggota PPS yang lolos merupakan hasil penilaian PPK. Ia menegaskan tidak ada intervensi apapun dari komisioner KPU.
“Artinya yang menjadi PPS adalah akumulasi penilaian dari lima orang PPK, nilai tertinggi itulah yang akan menjadi PPS. Tidak ada intervensi dari pihak manapun. Tetap konsisten pada nilai tertinggi itulah yang akan menjadi PPS, tanpa ada intervensi,” katanya.
“Maka dari itu kami KPU tidak ada intervensi, ketua, anggota atau siapapun, tidak akan intervensi pemberian nilai itu. Semua keputusan pemberian nilai diberikan ke PPK, dalam menentukan siapa yang akan menjadi PPS berdasarkan nilai tertinggi,” tandas Amina.
Tinggalkan Balasan