Dari hasil monitoring yang dilakukan selama kurang lebih 15 menit itu, memang terlihat bahwa desa tersebut lengang dari aktivitas penduduk. Akan tetapi masih ada beberapa warga yang terlihat masih ada di sana.
Saat dijumpai, warga mengaku bahwa jika kondisi aman dan pada saat siang hari, biasanya masih ada satu-dua warga yang kembali ke rumah untuk memastikan kondisi rumah aman selama mereka tinggal sementara di pengungsian. Jika matahari sudah condong ke arah barat atau ada tanda-tanda erupsi yang besar, maka mereka akan segera kembali ke pengungsian untuk istirahat dan menyelamatkan diri.
“Kalau siang, kami kadang pulang untuk memeriksa keadaan dan kondisi rumah. Tapi jelang sore kami kembali ke pengungian,” jelas seorang warga.
Mengetahui kondisi situasional tersebut, Deputi 5 BNPB Lilik Kurniawan kemudian memberikan imbauan kepada warga agar tidak terlalu sering kembali ke rumah selama belum ada rekomendasi dari pihak PVMBG dan pemerintah daerah setempat yang memperbolehkan untuk pulang ke rumah.
Lilik juga memastikan bahwa seluruh fasilitas dan kebutuhan dasar warga pengungsi sudah terpenuhi. Dapur umum, toilet bersih hingga pelayanan kesehatan sudah tersedia di tiap-tiap lokasi pengungsian. Sehingga warga dipastikan dapat lebih terjamin selama berada di pengungsian.
“Karena mash level IV dan belum ada rekomendasi untuk kembali ke rumah, maka sebaiknya tidak pulang-pulang dulu,” kata Lilik.
Lilik juga meyakinkan masyarakat bahwa selama mereka berada di pengungsian, ada Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang berpatroli memastikan keamanan. Lebih dari itu, Lilik juga mengatakan bahwa kehadiran BNPB, BPBD dan Babinsa menjadi wujud bahwa pemerintah mulai dari pusat hingga level desa/kelurahan telah bersinergi untuk keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi.
Tinggalkan Balasan