Pihak keluarga, kata Habib Ahmad, juga telah meminta klarifikasi dari salah satu kolega almarhum drh Iqbal Assagaf di GP Anshor yaitu Dr Andi Jamaro Dulung, mantan anggota DPR-RI dua periode yang merupakan sahabat Almarhum Iqbal Assagaf.
Ketika dihubungi pihak keluarga, Dr Andi Jamaro Dulung yang saat itu sebagai Ketua I GP Anshor mengaku dirinya berada bersama almarhum Iqbal memang pernah bertemu dengan Prabowo.
Andi Jamaro kala itu juga menjabat sebagai Dansat Kornas Banser, mengaku mendampingi Ketua Umum GP Anshor, drh Iqbal Assagaf saat berkunjung ke Markas Kopassus.
Menurut penuturan Andi, saat itu ada kegiatan Rakornas Banser di Taman Mini pada tahun 1997. Jadi bukan 28 tahun lalu seperti dalam tayangan. Usai acara pembukaan, Ketua Umum GP Anshor bersama dirinya dan beberapa pengurus berkunjung ke markas Kopassus dan diterima Danjen Kopassus, Prabowo.
“Itu kunjungan biasa. Dalam pertemuan itu, almarhum Iqbal Assagaf tidak pernah memberikan penghargaan anggota kehormatan GP Anshor kepada Pak Prabowo, baik lisan maupun tulisan. Saya tahu karena mendampingi almarhum dalam kunjungan tersebut,” kata Andi Jamaro.
Pihak keluarga juga memprotes postingan instagram yang menonjolkan gambar almarhum Iqbal Assagaf bersama Prabowo tahun 1997 dengan narasi seolah-olah sebagai dukungan terhadap Prabowo.
”Sangat tidak etis, pertemuan 26 tahun lalu yang orangnya sudah meninggal dunia di-up grade kembali saat momentum politik Pilpres saat ini,” tandas Habib Ahmad Assagaf.
Tinggalkan Balasan