Sebab akan ada pemborosan biaya sampai Rp 27 triliun, program-program pemerintah terlambat atau bahkan tertunda sampai dengan pertengahan atau akhir tahun, atau yang lebih parah masyarakat akan saling membenci karena fitnah satu sama lain hanya karena berbeda pilihan soal capres-cawapres.
“Jadi kami ingin masyarakat Malut berpartisipasi dalam pemilihan presiden dan menyalurkan suara nya kepada Prabowo-Gibran nomor urut 02 sehingga bisa terciptanya pilpres sekali putaran. Lebih daripada itu, kami ingin masyarakat Malut paham tentang risiko-risiko perang saudara terjadi jika pilpres dilaksanakan sampai putaran kedua yang mana masyarakat Malut tentunya tidak menginginkan hal ini,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan