Belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rp 11.121.066.354, turun 63 persen dari tahun sebelumnya. Belanja modal gedung dan bangunan sebesar Rp 127.130.453.343, juga turun 8 persen dari tahun sebelumnya

Belanja modal jalan, jaringan dan irigasi sebesar Rp 150.174.474.500. Belanja modal aset tetap lainnya sebesar Rp 385.000.000, masih sama dengan tahun sebelumnya.

Belanja transfer ke desa sebesar Rp 115.480.400.301, naik 2 persen dari tahun sebelumnya.

“Belanja daerah postur anggaran tahun 2024 dirancang dalam posisi defisit. Meskipun demikian defisit kita masih dalam konteks yang wajar-wajar saja karena penerapan sistem penganggaran kita adalah sistem penganggaran berbasis kinerja,” katanya.

“Kemudian yang selalu kita ingatkan bersama adalah target pendapatan asli daerah di tahun 2024 harus dapat kita direalisasikan 100 persen dari sebagaimana yang sudah kita sepakati bersama,” pungkas mantan Kepala BPKAD ini.