Tandaseru — Hari ibu adalah hari kebangkitan perempuan Indonesia dan merupakan momentum meningkatkan persatuan dan kesatuan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa.

Hal ini diungkapkanĀ Ketua TP PKK Desa Karamat Titdoy Sulistiati Liambana dalam peringatan Hari Ibu ke-95.

Pada peringatan itu, TP PKK Desa Karamat Titdoy, Kecamatan Mangoli Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, menggelar kegiatan berbagai lomba, di antaranya bola danhdut dan bola voli berkostum daster, puisi ibu dan anak, paduan suara ibu, tarian anak, serta karaoke ibu dan anak.

Kegiatan ini diikuti sejumlah masyarakat yang merupakan masyarakat setempat dan anggota TP PKK dan kader kesehatan, serta seluruh perangkat Desa Karamat Titdoy yang bertugas menjadi panitia perlombaan.

“Tujuan diadakan kegiatan berupa lomba yaitu untuk mempererat tali silaturahmi antara ibu-ibu PKK Desa Karamat Titdoy. Kemudian sebagai motivasi untuk kaum perempuan agar tetap semangat dalam segala bidang, tetap bahagia dalam segala situasi. Setiap wanita bisa menjadi seorang ibu, tetapi dibutuhkan seseorang yang spesial untuk dipanggil ibu dan itu tidak terlepas oleh peran dan dukungan dari seorang pendamping juga keluarga,” tutur Sulistiati.

Menurut Sulistiati, seorang ibu sebagai wanita karier tetaplah seorang wanita yang harus mampu menyelaraskan antara kewajiban dan haknya. Seorang ibu adalah perempuan dengan segala kekuatan dan martabat, yang akan tetap tersenyum tanpa rasa takut akan masa depan.