Tandaseru — Pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, memeriahkan HUT RI ke-78 dengan menampilkan teatrikal penjajahan Jepang dan Belanda, Jumat (18/8).

Teatrikal ini dipersembahkan komunitas Sanggar Sau (Jahit Kembali) dan Sanggar Angin Timur dan berlangsung di depan taman Wansosa Kecamatan Sanana.

Ketua Sanggar Sau Fahrul Joisangadji didampingi salah satu angggota komunitas Angin Timur Abdila Fatmona mengungkapkan, komunitas Sanggar Sau ingin menjahit kembali apa yang telah hilang. Sedangkan komunitas Angin Timur diberi nama saat musim angin kencang.

“Kegiatan ini kami namakan parkir sastra. Mumpung di 17 Agustus ini kami turun ke jalan menampilkan teatrikal tentang kemerdekaan. Untuk kita mengedukasi masyarakat lebih fokusnya ke pemuda yang sekarang sudah hampir lupakan jasa-jasa para pejuang kita,” tutur Fahrul.

“Teatrikal itu sudah menjadi makanan sehari-hari, tapi orientasinya bagaimana merajut apa yang telah hilang. Persoalan kebudayaan, persoalan kesenian-kesenian, yang generasi sekarang ini sudah kurang pahami, makanya kami mencoba mengedukasi lewat hal-hal seperti begini. Kalau Sanggar Sau semua mahasiswa, kalau Angin Timur itu campuran ada mahasiswa ada juga pemuda,” ungkapnya.

Ia bilang, pihaknya hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengingatkan bahwasanya kemerdekaan bukan hanya dirayakan dengan goyang poco-poco, gerak jalan, dan sebagainya.