Oleh: Almun Madi (Cak Mun)
Pengajar/Orang Kasiruta
_______
HARI-HARI menjelang opening ceremony Festival Marabose (FM), seluruh konsetrasi dan kekuatan diarahkan ke UMKM-Milenial, pantai Tembal (UMKM-M) sebagai pusat pagelaran FM. Meskipun menuai banyak kendala dan kritikan, tetapi tetap saja meriah. Kemeriahan FM menjadi bukti bahwa rakyat Saruma sangat antusias dan mendukung ide/gagasan paket pemimpin Usman Sidik-Bassam Kasuba (Usman-Bassam) untuk memperjuangkan FM sebagai agenda nasional.
Iya. Ide FM yang diusung pemda Halsel di bawah kepemimpinan Usman-Bassam menjadi titik awal bagi rakyat Saruma untuk memungut nilai-nilai sejarah dan peradaban masa lalu yang selama ini terhamburkan di atas altar cerita bumi Saruma. Sebab dengan FM ini, imajinasi dan memori kita dipaksa untuk mengigat dan membaca ulang sejarah maha nilai; perjalanan sang Sultan Muhammad Al-Baakir dari Kie Besi ke pulau Bacan yang dalam gelaran FM merupakan agenda utama, walaupun masih banyak yang harus didiskusikan, tetapi paling tidak generasi milenial saat ini bisa dingatkan tentang sejarah leluhur di masa lalu.
Nilai lain yang mampu mendayagunakan kekuatan kita sebagai orang-orang pesisir yang bernaung di bumi Saruma adalah kekayaan wisata bahari-maritim; Gurua ici, Widi, Tawale-Kasiruta, Nusa Raa dan deretan wisata bahari lainnya bisa dieksplor lewat FM. Selain itu ada spot/geosite yang bisa mendukung pulau Bacan sebagai kawasan Geopark. Belum lagi kekayaan kuliner kita, semisal ragam cita rasa “dabu-dabu” Bacan, kamplang serta aneka kuliner lokal turun-temurun dari nenek moyang yang bisa dieksplor sekaligus menguatkan identitas Saruma.
Tak hanya itu, peninggalan kolonial berupa benteng, kekayaan flora dan fauna yang tumbuh dan mendiami pulau Bacan; kopi arabica, duku, monyet bacan, burung bidadari (semioptera wallacii) yang pertama kali ditemukan Alfred Russel Wallace serta keanekaragaman hayati lainnya. Tentu masih ada budaya dan kesenian bumi saruma yang tak luput dari nilai. Maka jika FM bisa lolos sebagai agenda nasional, dipastikan grafik wisatawan kita bisa naik per tahunnya yang berdampak sistemik pada pengelolaan PAD kita di sektor pariwisata, kebudayaan dan ekonomi kreatif. Menuju kesejahteraan dan senyum menawan rakyat Saruma.
Kita juga mendapat pesan bernilai dari pemimpin Usman-Bassam, bahwa dipilihnya UMKM-M di pantai Tembal menandakan bahwa kita harus bergerak dan memanfaatkan pariwisata bahari, kekuatan maritim sebagai landasan pacu menuju kesejahteraan. Di UMKM-M ini pula kita akan saksikan kreativitas anak-anak muda milenial, bukan hanya menjajakan jualannya, tetapi bisa menjadi pusat kretivitas seni dan budaya, sehingga bisa mengorbitkan anak-anak milenial yang sukses di zamannya. Perubahan itu tetap terjadi, dan kita kaum muda wajib mengisi ruang-ruang perubahan itu.
Tinggalkan Balasan