Ketua IAGI Malut Abdul Kadir D Arif dalam penyampaian materinya menjelaskan,
batuan metamorf yang tersingkap di gunung Sibela merupakan jejak masa lalu pada saat tabrakan atau zona konvergensi antara benua Australia dan Filipina. Batuan tertua di Bacan terbentuk pada masa Mesozoik (Creceous-Jura), sebagaimana hasil riset terdahulu.

“Pada masa ini Bacan menyatu dengan Australia dan Filipina, yang disebut Sibela Continental,” urai Dedy.

Almun Madi, Staf Khusus Bupati yang juga dosen pengampu Geologi di Fatek Unkhair saat menyampaikan materi di spot geosite metamorf papaloang menguraikan, Batuan metamorf Bacan merupakan metamorf kontak dan memiliki keunikan dan keragaman, karena dapat ditemui beragam metamor dari philyt, sekis, mika sekis dan gneis.

Arbi Haya, Koordinator Tim Riset pada spot Talaga Nusa dan Manggayoang menyampaikan, Talaga Nusa dan Manggayoang terbentuk akibat dari ledakan eksplosif gunung api purba yang kemudian membentuk kawah. Selain itu ada kemungkinan lainnya bisa terbentuk oleh akibat tektonik.

Para siswa sangat antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh para pembicara dan pendamping IAGI dan Fakultas Teknik Unkhair.

“Kami sangat antusias, dan banyak pertanyaan dari kami yang terjawab dengan baik oleh para pembicara,” kata Clara Dodinga, siswa SMA 7.