Oleh: Asghar Saleh

_______

EMPAT tim yang lolos ke babak semifinal Gurabati Open Tournament ke XXVI tahun ini boleh dikata adalah yang terbaik. Keempatnya memiliki kekuatan yang nyaris merata dengan banyak bintang baru yang bisa jadi akan makin bersinar di masa depan. Sepak bola atraktif yang ditampilkan juga menghibur. Tak ada partai yang sepi penonton sejak babak penyisihan grup hingga delapan besar.

Pada partai pertama semifinal Kamis (1/6) sore, dua tim dengan rekor tak pernah kalah sepanjang turnamen akan bertemu. Bela Jangi FC melawan Porto FC dari Toloa. Satu adalah tim pendatang baru yang mengejutkan publik Tidore. Lawannya adalah tim lokal dengan banyak bintang dari luar Tidore.

Iron Man, pendukung Porto FC. (Istimewa)

Bukan perkara mudah untuk menganalisis jalannya semifinal. Secara teknis keduanya punya catatan yang impresif. Belum lagi dukungan suporter yang mempengaruhi atmosfer pertandingan. Iron mania dari Toloa adalah salah satu contoh. Bela Jangi meski tak punya basis lokalistik tetapi penampilan mereka telah mencuri perhatian penggemar sepak bola yang saban hari datang ke Stadion Gurabati. Karena itu, menurut saya partai ini akan sangat menarik.

Bela Jangi FC. (Istimewa)

Mari melihat statistik kedua tim. Bela Jangi telah memainkan enam pertandingan tanpa sekalipun kalah. Langkah mereka diawali saat menang tipis atas Ome Putera 1-0 lewat gol tunggal Rifal Lastori. Di pertandingan kedua grup, mereka bermain seri 1-1 ketika menjamu Cahaya Tomagoba FC. Hasil ini membawa skuad asuhan Ikram Selang melangkah ke babak 16 besar.

Di babak knock out ini, Bela Jangi menyingkirkan Soasio Remaja 1-0. GOT tahun ini membagi peserta delapan besar dalam dua grup dengan sistem setengah kompetisi. Bela Jangi bergabung bersama tiga tim dengan nama besar dalam sepak bola Tidore. Ada AS Rummania yang mendatangkan delapan pemain berlabel Liga 1, ada Poram Mareku dengan tim muda yang sudah teruji dalam berbagai turnamen dan Pusam Tomalou yang juga mendatangkan beberapa pemain luar dengan kualitas mumpuni.

Ada yang unik di grup ini karena empat pelatih adalah mantan pemain Persiter dengan nama besar. Ada Ikram Selang di tim Bela Jangi, Rahmat Rivai bersama Pusam Tomalou, Qadar Usman yang melatih Rummania dan Sahjuan Doa yang memimpin anak kampung sendiri. Bela Jangi sedari awal tak diunggulkan sama sekali. Tapi prediksi itu bikin mereka menggila.