“Jadi itu alhamdulillah sekali, tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.
142 penumpang Batik yang mestinya bertolak ke Jakarta Minggu pagi baru bisa terbang pukul 13:45 WIT.
Terkait penyebab retaknya kaca kokpit, Alfian bilang diduga akibat tekanan di udara yang terlalu kuat saat pesawat terbang.
“Jadi kita konfirmasi ke pilot, pilot mengatakan mungkin tekanan di udara terlalu kuat sehingga terjadi retakan pada kaca pesawat,” terangnya.
Seluruh penumpang Batik Air yang sempat tertunda penerbangannya diberikan kompensasi berupa makanan ringan hingga uang tunai per penumpang Rp 300 ribu.
Tinggalkan Balasan