Dalam sambutannya, Abdul Aziz menyampaikan selamat dan sukses atas diresmikannya Kedai MK. Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UMMU ini menegaskan bahwa kedai ini akan menjadi embrio dan sentral tukar gagasan dan pemikiran secara intelektual.

“Saya kira banyak tokoh-tokoh intelektual di Galela yang harus diundang di Kedai MK untuk membagi gagasan-gagaan dan ide-ide yang baik demi kemajuan daerah,” ujar Aziz.

“Saya kira kedai ini ke depan memprogramkan diskusi tematik dan mengundang para narasumber yang bukan hanya di level lokal tetapi juga nasional. Apalagi sekarang era digital, kita bisa mengundang para pakar untuk menjadi narasumber untuk membedah isu-isu aktual melalui Zoom,” sambung dia.

Ketua APHTN-HAN Malut ini mengatakan, kedai kopi seperti ini tidak sekadar tempat nongkrong dan minum kopi, tetapi wadah seperti ini juga menjadi sentral informasi dan poros kajian keilmuan untuk mengkaji berbagai isu atau permasalahan untuk mencari solusi isu-isu kekinian.

“Saya berharap kita semua yang hadir dalam acara launching ini akan menjadi saksi sejarah, bahwa kedai ini menjadi salah satu episentrum untuk menginisiasi agenda diskusi-diskusi demi memfasilitasi para aktivis atau elemen masyarakat khususnya di wilayah Galela,” tandasnya.

Acara launching ini dibuka menjelang waktu berbuka puasa. Setelah launching dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan empat camat sebagai narasumber yaitu Camat Tobelo Utara dan tiga camat di wilayah Galela.