“Besok itu kami ada panggil dua pangkalan untuk klarifikasi tentang penjualan di atas HET. Kalau memang tidak bisa mengembalikan uang masyarakat maka akan kita cabut izinnya,” ujar Samsudin.
Ia menyebutkan, kesepakatan rapat kemarin dengan pangkalan, pelaksanaan pengawasan atas HET minyak tanah di lapangan dibebankan langsung ke pangkalan, kepala desa dan masyarakat. Ini untuk memantau distribusi minyak tanah rumah tangga, subsidi ke masyarakat dari pangkalan.
Berikut HET minyak tanah subsidi di Halmahera Barat tahun 2023:
- Kecamatan Jailolo dan Jailolo Selatan
Harga agen : Rp 4.300/liter
Harga pangkalan : Rp 5.000/liter
Harga pengecer : Rp 5.600/liter
- Kecamatan Sahu dan Sahu Timur
Harga agen : Rp 4.500/liter
Harga Pangkalan: Rp 5.200/liter
Harga Pengecer: Rp 5.800/liter - Kecamatan Ibu, Ibu Selatan, dan Tabaru
Harga agen: Rp 5.000/liter
Harga Pangkalan: Rp 5.700/liter
Harga Pengecer : Rp 6.300/liter
- Kecamatan Loloda dan Loloda Tenga
Harga agen : Rp 5.400/liter
Harga Pangkalan: Rp 6.100/liter
Harga Pengecer: Rp 6.700/liter
Samsudin bilang, kenaikan harga minyak tanah dikaitkan dengan adanya kenaikan margin, transportir dan lain sebagainya. Kenaikan ini bukan saja di Halmahera Barat tapi semua daerah lain.
“Jika dibandingkan Ternate dengan Halbar selisih tidak terlalu jauh, bahkan Halbar lebih kecil dari Ternate. Misalkan di Ternate itu di Moti harga HET-nya Rp 5.200 harga pangkalan. Sementara Jailolo yang jauh harganya Rp 5.000, berarti masih di bawah harga untuk Halbar,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan