Gubernur dua periode ini menyebut Malut punya potensi besar meningkatkan produksi maupun produktivitas padi. Guna memaksimalkan potensi tersebut, Pemprov Malut melalui Dinas Pertanian telah menetapkan sasaran luas panen padi pada musim tanam 2022/2023 sebesar 31.841 hektare dengan target produksi padi sebesar 91.026 ton GKG atau setara dengan 56.436 ton beras.

“Sedangkan kebutuhan konsumsi beras Malut 124,787 ton/tahun kita masih kekurangan beras sebesar 68,351 ton. Saya berharap pada 2024 kita bisa meningkatkan produksi 122.568 ton GKG atau setara dengan 75.992 ton beras atau 65-70% sudah bisa disediakan dari produksi lokal sesuai dengan target jangka panjang,” ungkapnya.

Untuk mencapai target tersebut, Pemprov Malut sepanjang 2023 ini akan memfokuskan kegiatan peningkatan produksi padi dengan sasaran tanaman padi sebesar 32.000 hektare di tujuh kabupaten.

“Ketersediaan sarana prasarana pertanian berupa alat dan mesin pertanian sangat penting dengan memfokuskan kegiatan peningkatan produksi padi melalui kegiatan gerakan tanam empat kali. Selain itu perluasan areal tanam, pertanian yang terintegrasi dengan memprioritas benih varietas unggul genjah dengan produktivitas tinggi, program desa mandiri percontohan masing-masing daerah 100 hektare dan padi biofortifikasi 1000 hektare, program perbaikan jaringan irigasi dan sarana pendukungny a juga harus dilakukan,” ucapnya.

Orang nomor satu di Malut berharap semua program dapat diselesaikan secepatnya agar memberikan kontribusi pada tahun berjalan.