Menurut mantan Dekan FISIP ini, pelaksanaan monev hasil AMI ini sangat membantu kepentingan institusi, mulai universitas hingga prodi. Terlebih prodi yang sedang menghadapi akreditasi.
Apalagi salah satu instrumen monev yang dibuat LPM UMMU telah diakui oleh asesor nasional ketika melakukan asesmen lapangan pada Prodi Akuntansi tahun 2022 lalu. Bahkan, instrumen monev internal tersebut diminta oleh mereka.
“Sampai hari terakhir, asesor meminta salah satu instrumen monev internal yang kita gunakan selama ini. Itu artinya instrumen monev internal yang kita buat sudah diakui,” tutur Halil Ibrahim saat memberikan arahan pada acara penutupan pelaksanaan Monev hasil AMI.
Hasil monev ini akan dibuatkan skoring dan dikembalikan ke prodi masing-masing. Halil mengingatkan prodi yang belum maksimal agar lebih proaktif lagi. Begitu pula prodi yang sudah maksimal diminta agar terus dipertahankan, bila perlu atau ditingkatkan lagi.
“Tentu ini butuh kolaborasi semua unit kerja. Semua ini demi kebaikan kita semua untuk membangun kepercayaan publik,” ujarnya seraya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada auditor internal.
Tinggalkan Balasan