“Kendaraan operasional kita di bandara ini kadang tidak bisa beroperasi, karena tidak ada BBM. Kita butuh itu 1 ton 200 itu solar, dan Pertalite itu sekitar 300 liter itu cukup per bulannya. Itu untuk operasional dalam bandara,” ungkap Saiful, Selasa (14/2).
Ia mengaku, pihaknya sudah menyurat ke pemda. Hanya saja belum ada respon.
“Sampai-sampai sudah menyurat ke Dinas Perindagkop. Bahkan kita datang di kantor tapi belum ada respon sampai saat ini,” katanya.
“Jadi pernah penumpang keluhkan ke pemda saat mereka jalan kaki. Terus Pak Kadis Perhubungan tanyakan kenapa penumpang jalan kaki, yah kita sampaikan itu,” terang Saiful.
Selain kebutuhan BBM untuk transportasi bandara, kata Saiful, juga untuk membersihkan semak-semak bandara.
Tinggalkan Balasan