Orang nomor satu di Kota Tidore Kepulauan ini juga menambahkan, ketika bandara dibangun maka akan memberikan begitu banyak lapangan kerja serta pertumbuhan ekonomi baru di Kota Tidore maupun Maluku Utara pada umumnya.
“Mudah-mudahan pertemuan ini memberikan manfaat untuk anak cucu kita ke depan dan Loleo ke depan akan benar-benar menjadi Port of London City,” tandas Ali.
Sementara Kepala Dinas Perkimtan Malut Adnan Hasanudin mengatakan, Bandara Loleo ini rencananya akan dibangun hanya sebagai bandara penyangga. Tetapi seiring berjalannya waktu, pertemuan demi pertemuan dilakukan pemprov maupun pemkot dengan pempus, maka disetujui Bandara Loleo dijadikan bandara internasional.
“Maka kami juga membutuhkan dukungan dari semua masyarakat, termasuk para pemilik lahan, agar lokasi pembangunan Bandara Loleo ini cepat dilakukan pembebasan lahan. Sehingga pembangunan bandara secepatnya dibangun karena ini masuk dalam program nasional,” kata Adnan.
Tenaga Ahli Konsultan Penilai Publik Ikbal menambahkan, untuk mengetahui berapa harga yang diberikan untuk membayar lahan milik masyarakat Aketobololo ini masih dikaji berdasarkan skala kecil dan skala besar.
Tinggalkan Balasan