Tandaseru — Jelang Natal dan Tahun Baru, Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara memastikan kebutuhan uang tetap terjaga.

Lewat siaran persnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara R Eko Adi Irianto mengatakan, seiring pertumbuhan perekonomian Provinsi Maluku Utara dan menurunnya tren pandemi Covid-19, pada kuartal III tahun 2022 tercatat arus uang keluar (outflow) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara telah mencapai Rp 2,152 triliun atau meningkat 9% secara year on year (yoy).

“Uang Pecahan Besar (UPB) mendominasi outflow dengan total mencapai Rp 2,040 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 9%, sedangkan Uang Pecahan Kecil (UPK) naik sebesar 0,37%. Peningkatan outflow ini dipicu oleh semakin terbuka dan bertambahnya akses transportasi khususnya moda transportasi udara dan yang paling menonjol adalah dari sisi perdagangan dan industri yang mulai beroperasi secara konsisten sehingga menyebabkan tingginya mobilitas masyarakat yang memicu meningkatnya transaksi kegiatan ekonomi,” kata Eko, Selasa (20/12).

Ia bilang, hal ini berbeda dari tahun 2021 di mana mobilitas masyarakat dan sektor industri masih terbatas. Kenaikan outflow pada kuartal III 2022 sendiri berimbas pada kenaikan arus uang masuk (inflow) sebesar 7% (yoy).

“Memasuki penghujung tahun 2022, kebutuhan uang dalam menyambut momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) berdasarkan proyeksi dari kebutuhan perbankan di wilayah Provinsi Maluku Utara tahun 2022 adalah sebesar Rp 689 miliar atau naik sebesar 31% dari periode yang sama di Tahun 2021,” sambungnya.