“Kemarin kita sudah rapat internal. Internal dalam artinya stakeholders juga di bandara terkait persiapan personel kemudian sarana prasarana terus fasilitas yang ada di unit-unit kerja. Di unit-unit sudah kita tanyakan semuanya cenderung sangat baik. Kemudian kemarin sudah ada perintah berupa surat dari Kantor Pusat Dirjen Perhubungan Udara untuk mendirikan posko,” akunya.

Ia bilang, pendirian posko dilakukan mulai 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023.

Kepala UPBU Sultan Babullah Ternate, Daverius Maarang. (Tandaseru/Sofyan Togubu)

“Kemudian melaporkan data penerbangan penumpang, jumlah flight, kargo terkait tata penerbangan. Kemudian otoritas kami berada di Manado kemarin sudah datang dan sudah melakukan pengecekan terkait sarana dan prasarana fasilitas sudah dilakukan. Stakeholder kami seperti KKP, Kesehatan, Karantina, BMKG, Basarnas, TNI, Kepolisian dan lainnya,” cetusnya.

“Menurut informasi dari rekan-rekan airline, kan di kami ada Lion Group, Garuda, Sriwijaya Air, Trigana, sampai saat ini perintahnya belum ada penambahan frekuensi penerbangan,” tambahnya.

Ditanya bagaimana dengan penerapan protokol kesehatan untuk penumpang, ia mengaku masih sama berlaku seperti sebelumnya.

“Kami juga dapat informasi kemarin terkait dengan protokol kesehatan, penerapan di UPBU sebenarnya kami hanya membantu karena biasanya pemeriksaan adalah KKP. Nah, KKP di depan kemarin pihak KKP bilang bahwa akan ada sensor suhu saja. Tetap booster dan Peduli Lindungi,” tandas Daverius.