Tandaseru — Aksi karyawan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Ake Gaale, Kota Ternate, Maluku Utara, pada Senin (14/11) kemarin, turut disoroti Keluarga Malamo Ternate (Karamat).
Menurut Karamat, aksi karyawan dengan tuntutan pencopotan Direktur Utama (Dirut) PAM Ake Gaale, Abubakar Adam, telah menandakan bahwa ada yang tak beres dengan internal perusahaan tersebut.
“Sepatutnya Wali Kota Ternate harus melakukan evaluasi kepada jajaran direksi dan dewas yang terindikasi bermasalah,” kata Subkhan Tomaito, Sekjen Karamat, Selasa (15/11).
Subkhan bilang, Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman yang juga selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) perusahaan, setidaknya perlu mengevaluasi tiga hal. Seperti soal penggunaan anggaran, kinerja dan manajemen.
Tiga hal tersebut, perlu dievaluasi karena selama ini pelayanan air minum di Kota Ternate masih dikeluhkan masyarakat selaku pelanggan.
Disamping itu pula, mengenai upaya perbaikan administrasi perusahaan, terutama soal pengelolaan keuangan non tunai dan satu pintu yang dilakukan Dirut Abubakar Adam menurut Subkhan, hal sangat didukung pihaknya.
“Dan kalau terindikasi penyelewengan anggaran dilaporkan pada pihak terkait untuk diproses secara hukum. Siapa pun dia apakah direktur, dewas atau pun karyawan,” tegasnya.
Karamat lanjut dia, juga meminta agar Wali Kota M Tauhid Soleman menyampaikan secara terbuka ke publik mengenai hasil evaluasi internal PAM Ake Gaale.
“Karamat mengharapkan pengelolaan PDAM seharusnya diberikan pada orang yang profesional yang paham dan wali kota harus tegas jangan terkesan melindungi orang dekat,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan