Mendengar informasi tersebut, Sulastri bersama keluarga merasa senang. Begitu juga ayahnya, yang dari awal tidak mengetahui Sultastri ikut tes polisi.
“Saya sebagai seorang ibu setelah mendengar penjelasan anak saya, ini sangat dirugikan,” ucap Maryam sambil meneteskan airmata, Minggu (6/11).
Maryam bilang, saat mengikuti tahapan seleksi putrinya hanya dibekali dua kalimat syahadat.
“Anak saya kan sudah ikut semua tahapan, dan itu dia sudah memenuhi syarat. Kenapa dia digantikan dengan anak orang tertentu? Apakah anak petani seperti anak saya ini tidak pantas jadi anggota Polri?” katanya mempertanyakan.
Ia menegaskan, keluarganya menginginkan keadilan dari Kapolda Irjen Pol Midi Siswoko sebelum masalah ini dibawa ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Tinggalkan Balasan