Terlepas dari kepentingan politik partai politik, lanjut Jasri, PKB Maluku Utara sudah pasti akan mengusulkan calon pemimpin yang memiliki perhatian serius terhadap percepatan pemekaran serta pembangunan Ibu Kota Provinsi Maluku Utara di Sofifi.
Hal itu menjadi prioritas karena sudah memasuki usia 23 tahun provinsi ini ditetapkan, namun keberadaan ibu kotanya masih di sebuah kelurahan.
“Tentunya kita harus menyiapkan figur yang betul-betul peduli terhadap pemekaran, membangun ibu kota Sofifi lebih baik kedepan, masa kita punya ibu kota di desa, di kelurahan,” timpalnya mengakhiri.
Tinggalkan Balasan