Tandaseru — Kenaikan harga BBM berdampak pada naiknya inflasi secara signifikan alias mempengaruhi daya beli masyarakat.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang PPA II Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara Achmad Syaiful Mujab dalam media briefing Torang pe APBN edisi September 2022 di Aula Gamalama Kanwil DjPb di Kota Ternate, Kamis (29/9).

Menurutnya, tumbuhnya perekonomian di Maluku Utara salah satunya merupakan dampak dari adanya peningkatan aktivitas ekonomi. Capaian-capaian yang diraih Provinsi Maluku Utara tersebut tentu tidak terlepas dari instrumen APBN dan APBD dalam mengintervensi program dan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Saat ini, isu strategis di Maluku Utara yaitu mengenai kenaikan BBM yang menjadi topik hangat dalam beberapa minggu terakhir. Pasalnya kebijakan tersebut berdampak pada naiknya inflasi secara signifikan yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. Untuk itu, pemerintah memiliki strategi untuk menekan laju inflasi supaya tidak meningkat secara drastis melalui bantalan berupa bantuan sosial,” ujarnya.

“Sebenarnya kenaikan BBM ini dimaksudkan untuk mengalihkan sebagian subsidi dari BBM untuk diberikan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan supaya subsidi ini tepat sasaran,” sambung Achmad.