“Saya sangat bangga dengan senior dan pengurus di mana masih konsisten dengan Literasi Nukila sampai keenam tahun ini. Nah untuk karya dari pengurus sudah 24 karya sudah dihasilkan. Kalau untuk teman-teman baru training di tahun 2022 baru satu karya dan ada beberapa buku sementara proses,” akunya.
“Kita akan terus konsisten dengan Literasi Nukila. Adapun kegiatan lain dalam pengembangan literasi, ada juga materi soal motivasi dari orang hebat sehingga terkesan kegiatan tidak hanya pajang buku tetapi mengembangkan bakat anak-anak,” ucapnya.
Harapan dari Forum Studi Independensia sendiri, kata Nurul, Pemerintah Kota Ternate tidak hanya fokus pada kegiatan seremonial namun juga turut terjun dalam kegiatan literasi.
“Kami melihat untuk Pemerintah Kota Ternate itu tidak terlalu fokus pada literasi. Harusnya Perpustakaan Daerah Kota Ternate melakukan kegiatan seperti ini, agar dapat mengembangkan minat baca masyarakat. Sejauh ini belum ada kolaborasi dengan pemerintah daerah, bahkan dari Dinas Perpustakan Daerah perhatiannya masih minim sehingga pengurus berjalan seadanya,” tandasnya.
Sekadar diketahui, sharing session kegiatan ini menghadirkan Sekretaris Lembaga Independensia Ghalim Oemabaihi dan alumni Independensia Indra Talib Moti serta moderator langsung dari Pembina Lembaga Independensia Mansyur Jamal.
Tinggalkan Balasan