“Kami tebar spanduk penolakan BBM sebagai bagian dukungan moril atas aspirasi masyarakat yang disampaikan ke PKS. Kami secara nasional sampai daerah seluruh anggota DPR RI dan anggota DPRD PKS di setiap provinsi dan daerah hingga struktur partai akan terus menyuarakan penolakan BBM ini. Untuk kami di Ternate penyuaraan aspirasi juga kami sampaikan melalui anggota DPRD kami,” tandasnya.
Senada, Anggota DPRD Pulau Morotai Rasmin Fabanyo menyatakan kebijakan pemerintah yang sangat tidak populis ini mengabaikan jerit penderitaan rakyat. Sebab dampak kenaikan harga BBM ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
“Jika harga BBM naik, maka implikasinya harga-harga bahan pokok naik melonjak dan angkutan umum baik darat, laut dan udara pun dipastikan naik. Itu jelas-jelas menyengsarakan rakyat kita,” paparnya.
PKS berpendapat Indonesia saat ini belum seutuhnya pulih dari Covid-19, di mana ekonomi masyarakat terpuruk.
“Bahkan rakyat Indonesia juga mengalami kelangkaan minyak goreng, dan ingatan serta suasana batin itu belum berakhir kini pemerintah telah menarik harga BBM bersubsidi. Ini sangat menyakiti hati rakyat Indonesia,” ucap Ketua DPD PKS Morotai ini.
Tinggalkan Balasan