Sedangkan dalam kegiatan persahabatan ada olahraga bersama, anjangsana, musyawarah kerja, pentas seni, ajang kreativitas, dan games.

“Kami juga bekerja sama dengan sejumlah instansi untuk penyampaian materi, seperti BKKBN dengan materi stunting, DP3A dengan pencegahan pernikahan dini, dari Polda membawakan materi safety riding, lalu Dinas Kesehatan dengan kesehatan reproduksi remaja, BPBD membawakan penanggulangan bencana berbasis sekolah, dan BNN dengan materi bahaya narkoba,” papar Rusihan.

Sejumlah item kegiatan dalam Temu Bhakti juga melibatkan masyarakat umum, ASN, hingga TNI-Polri, seperti donor darah, senam bersama, dan sunatan massal.

“Untuk bakti sosial kami juga bekerja sama dengan PPNI Tidore Kepulauan, IDI, Fakultas Kedokteran Unkhair, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Bumi Hijrah, Poltekkes Ternate, Puskesmas Galala, dan Dinkes,” pungkas Rusihan.

Sekretaris PMI Malut Dr. Syawal Abd Ajid, SH.,MH., menambahkan selama pandemi kegiatan pengembangan kapasitas relawan dan PMR lebih banyak bersifat internal.

“Sehingga kali ini kita berusaha membuat kegiatan dengan lingkup lebih luas lagi dan melibatkan seluruh kabupaten/kota untuk pembinaan dan pengembangan kapasitas. Dengan harapan mereka ini menjadi garda terdepan dalam capacity building di lingkungan masing-masing,” tandas Syawal.