Subhan bilang, di seluruh Indonesia DPRD yang paling bobrok mentalitasnya dalam hal membela aspirasi rakyat adalah 12 anggota DPRD Morotai yang absen saat paripurna kemarin.

“Mereka pengecut pada negeri jazirah Morotai ini, tidak mampu bertanggung jawab terkait dengan kepentingan rakyat serta situasi daerah mulai dari banyak utang daerah dan ekonomi yang karut-marut di Pulau Morotai ini,” cetusnya.

Ia menilai, jiwa kritis Ruslan hilang lantaran telah dikendalikan orang-orang tertentu.

Sementara aktivis Ekal Samlan juga menyesalkan sikap Basri Rahaguna. Sebelumnya, ia bilang, Basri ikut menyepakati paripurna tersebut namun belakangan dirinya “gaib”.

“Padahal, dalam risalah rapat internal lembaga DPRD disepakati bersama seluruh fraksi. Namun pada pelaksanaan paripurna beliau tak lagi hadir. Aneh bin ajaib,” ujarnya.