Tandaseru — Warga Desa Sagea dan Kiya, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, berunjuk rasa menolak kehadiran PT First Pasific Mining (FPM), Kamis (25/8).
Massa aksi yang tergabung dalam gerakan Selamatkan Kampung Sagea (SKS) ini berunjuk rasa di site PT FPM. Mereka menyampaikan tuntutan terkait penolakan keberadaan PT FPM dan mendesak perusahaan menghentikan aktivitasnya.
Koordinator Lapangan Lada Ridwan mengatakan aksi tersebut berangkat dari keresahan masyarakat terkait ancaman kerusakan lingkungan yang akan diakibatkan industri pertambangan.

“Ancaman ini sudah tentu membahayakan masyarakat,” katanya.
Selama ini, sambungnya, perusahaan tidak pernah bersikap transparan terkait perizinan.
Tinggalkan Balasan