Suatu saat, kondisi keuangan keluarga memburuk. Ini berefek pada biaya pendidikan Iswandi.
Rugaya sempat mengeluh banyaknya kerabat ternyata tak menjamin akan ada bantuan biaya pendidikan anak-anaknya.
“Tapi masalah ekonomi yang membayangi tidak sedikit pun menyurutkan semangat untuk tetap maju kuliah. Kondisi keterbatasan di saat kami masih kecil telah membentuk karakter yang tegar dan keras untuk pantang menyerah,” ujar Iswandi.
“Pengetahuan skala prioritas yang sempat diajarkan ibu di saat kecil pun menjadi bekal yang jitu bagi saya pada kondisi saat itu. Sementara di sisi lain saat hasrat ingin membeli sesuatu, maka sifat menahan diri sangat ditekankan untuk tidak terpengaruh oleh nafsu. Banyak teman-teman yang membeli pakaian baru, handphone baru, makan yang enak sementara saya waktu itu tidak bisa seperti mereka. Menahan diri untuk tidak terpengaruh memang bukan hal yang mudah. Tetapi hal ini sudah diajarkan mama saat kami masih kecil di keluarga,” imbuhnya.
Ada pengalaman yang tak akan dilupakan Iswandi ketika masih kuliah. Ia pernah dibegal usai survei di wilayah perbatasan Pulau Miangas, salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Filipina.
Tinggalkan Balasan