Tandaseru — DPRD Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, menggelar rapat paripurna pembahasan penjelasan Bupati terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pelaksanaan APBD 2021, Senin (1/8).
Ketua Komisi I Joko Ahadi dalam paripurna itu menyampaikan, realisasi APBD tahun 2021 senilai Rp 879.001.725.164,32 atau 93,74 persen yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 40.306.091.110,32, Dana Perimbangan Rp 657.266.337.252,00, Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak Provinsi Rp 9.981.641.802,00, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar Rp 21.123.084.000,00.
Pada tahun 2020, realisasi pendapatan Pemda Halbar untuk PAD Rp 38.383.063.952,41, Dana Perimbangan Rp 677.735.397.765,00, DBH Pajak Provinsi Rp 11.264283.032,82, serta Pendapatan Lain-lain yang Sah senilai Rp 17.086.346.032,82.
APBD 2021 Halbar, tutur Joko, mencapaiĀ Rp 930.272.213.224,00 dengan realisasi belanja sebesar Rp 868.552.810.252,45 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp 566.300.414.803,00 dan Belanja Langsung/Program Rp 363.971.789.421,00.
Sementara realisasi tahun 2020 sebesar Rp 853.836.288.622,02 yang selanjutnya terjadi penambahan utang pada tahun anggaran 2021.
“Utang belanja sebesar Rp 18.236.799.200 dan utang jangka pendek sebesar Rp 14.765.346.198. Dengan begitu maka total utang tahun 2021 mencapai Rp 33.029.145.398,” ungkap Joko.
Tinggalkan Balasan