“Melalui penanaman mangrove nasional, kali ini diharapkan dapat mendukung kekayaan dan keanekaragaman hayati, sekaligus sebagai sarana penyedia habitat dan pembibitan bagi ikan dan crustacea,” paparnya.

Hutan mangrove, sambungnya, adalah paru-paru bumi sekaligus sebagai bentuk pertahanan alami untuk melindungi masyarakat pesisir dari risiko terkena gelombang tinggi, tsunami dan abrasi.

“Hari internasional untuk konservasi ekosistem mangrove diadopsi dari Konferensi Umum UNESCO yang diperingati setiap tanggal 26 Juli. Dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove dan komitmen untuk melindungi dan merawat mangrove sebagai benteng terakhir di ekosistem pesisir pantai,” tandas Amin.

Hadir pula dalam acara tersebut Pj Bupati M Umar Ali, Kapolres AKBP Agung Reza Pratidina, Perwakilan Danlanud Leo Wattimena Morotai PS Kadislog Mayor Kal Yusril, dan perwakilan Kajari Pulau Morotai, Kasubag BIN Ramli Marsa Oli.